28 Februari, 2022

,

Kenapa Guru Harus Menulis? Apakah Itu Jalan Ninjanya?

Bukan karena ingin mendapatkan angka kredit. Bukan karena mencari popularitas. Bukan karena mencari tambahan penghasilan. Bukan karena ingin ditulis dengan tinta emas kesejarahan. Dan bukan karena yang bukan-bukan.

Tapi karena guru adalah salah satu penjaga moralitas. Kita tahu hari ini, dunia dikuasai oleh teknologi informasi. Dan teknologi informasi ini menggaungkan adanya kebebasan berbicara dan kebebasan berekspresi. Jika semua guru diam, dan tidak ada yang menulis. Maka akan keruhlah dunia kita. Perkataan kotor dan tak senonoh berkeliaran dengan leluasa. Hoaks akan diproduksi seluas-luasnya, tanpa henti. 

Tentu kita sebagai guru, tidak mau hal itu terjadi dan terus berkelanjutan. Sebab bila berkelanjutan, manusia akan punah dengan cara yang tragis. Maka menulis adalah jalan ninja  yang harus ditempuh. Tak peduli ada onak dan duri, yang menghadang kaki-kaki kita. Agar kita menjadi kesakitan, dan mengakhiri perjalanan. Padahal tujuan belum tercapai.

Mulailah menulis dengan hal-hal yang dekat dan sederhana. Seperti bagaimana membuat alat peraga atau trik-trik memakai aplikasi perkantoran yang memudahkan administrasi pendidikan. Jika memungkinkan, bisa lebih jauh, dengan menambahkan unsur-unsur religiusitas di dalam tulisannya. Di samping itu dapat pula berkenaan dengan aktivitas pribadi, seperti hobi, berorganisasi, maupun kegiatan sosial. 

Dengan memberikan "suguhan" tersebut, paling tidak ada sentuhan warna yang berbeda, ada rasa kesegaran tersendiri. Jadi isinya dunia maya tidak melulu soal keluhan, celaan, dan pornografi. Oleh karena itu, jika menganggap diri sebagai guru, segera tentukan waktunya. Jangan lama-lama, kalau  bisa sekarang saja. Sebab seringkali waktu tidak berpihak pada kita.

Sumber gambar: imgbin.com

4 komentar: