Apa yang selalu berada di atas angka satu di podium kejuaraan? Apa yang muridnya bisa bersalaman dengan bapak presiden, sambil senyam-senyum, dengan berkalungkan medali emas? Ataukah sekolahnya tiap tahun bertengger di top puncak sekolah tingkat nasional? Kalau itu yang menjadi kriteria, pasti banyak guru yang mundur alon-alon. Bahkan mungkin berlari menjauh. Sambil meratapi nasibnya yang jauh dari hal itu.
Apa guru hebat yang dimaksud, bukan itu? Tapi guru yang mampu melakukan perubahan. Tidak saja bagi dirinya, juga siswa dan institusi pendidikan dimana dia bernaung. Persoalannya berapa orang guru yang mampu seperti itu? Satu, dua, sebelas, seratus, seribu, sejuta? Saya kira, kalau ada sejuta tak mungkinlah. Sebab jika sudah sampai bilangan sejuta, kecepatan kemajuan pendidikan di Indonesia pasti akan melebihi kecepatan cahaya.
Apa yang hobi bikin buku keroyokan (antologi)? Suka ngeyoutube, ngetiktok, nginstagram, atau ngefacebook? Jika ini yang masuk klasifikasi, semua guru pasti bisa. Namun persoalannya, guru-guru yang masuk ke dunia itu, tentunya punya waktu. Atau bisa menyempat-nyempatkan waktu. Bagaimana jika tak punya waktu, sebab dikejar cicilan kredit dan deadline kerjaan yang datangnya seperti jailangkung?
Apa guru yang selalu berusaha "memantaskan diri" sebagai guru? Dengan tiap hari, berangkat lebih pagi. Administrasi dijalankan dengan tertib. Anak-anak di sekolah dibimbingnya agar selalu mengutamakan adab dan etika. Juga tak lelah mencari informasi dan inovasi untuk mengembangkan potensi diri, pelajar, dan lembaga pendidikannya.
Saya kira hanya guru yang terus menerus "memantasksn diri" sebagai guru adalah sebenar-benarnya "guru hebat". Meskipun dirinya tak pandai-pandai amat. Ikut lomba tak pernah. Muridnya juga bukan tipikal langganan juara. Namun punya semangat untuk maju, maju, dan maju.
Sumber gambar: graphicmama.com
0 komentar:
Posting Komentar