Pada suatu hari, di saat orang belum begitu akrab dengan dunia maya, hiduplah seorang anak bernama Sambo. Memang nama anak ini tidak seperti umumnya nama orang. Sebab waktu itu, nama anak lelaki masih seputaran Sugeng, Agus, atau Wawan. Jadi banyak yang bilang aneh. Padahal nama anak ini merupakan kependekan dari nama kedua orang tuanya, yaitu Samsul dan Bonita.
Tentu bila melihat nama ibunya ini, kita mungkin akan bertanya, "Apakah ibunya seorang bule?" Betul, ibunya seorang bule. Karena mustahil, ada perempuan Jawa di waktu itu bernama Bonita. Beda halnya kalau jaman sekarang. Nama itu sudah seperti nama biasa. Kurang begitu keren.
Karena ibunya seorang bule, wajar jika perawakan Sambo tinggi besar dan berkulit putih. Dengan kondisi semacam ini, dan di rumahnya dimanja oleh ayah dan ibunya. Maka timbullah sifat congkak pada dirinya. Dia ingin selalu dihormati dan dianggap hebat di semua bidang.
Dan memang dia bisa membuktikan. Dia jago di semua bidang. Hingga suatu hari, di awal kelas sepuluh terjadilah kecelakaan. Dan dia harus menjalani hari-harinya di atas kursi roda, setelahnya. Lalu hancurlah dunianya mulai saat itu. Dia mulai ditinggalkan teman-temannya yang suka berbuat onar di sekolah. Dia juga dikucilkan oleh teman-teman lainnya, karena tak ada prestasi yang lagi diukirnya.
Sesudah kecelakaan itu, semangat belajarnya menurun. Sehingga nilai-nilai akademik melorot dengan drastis. Setiap hari dilewati dengan uring-uringan. Apalagi ketika di rumah, semua barang perabotan sering dilemparkan hingga hancur berantakan. Orang tuanya yang melihat hal ini, menjadi sangat sedih. Dan akhirnya Sambo pun berhenti di sekolah umum. Kemudian mereka mendatangkan guru di rumah untuk homeschooling.
Awalnya dia tak mau, tapi akhirnya dengan ketelatenan ibu dan guru pengasuhnya dalam mengarahkan, dia mengerti. Saat dia mulai memahami itulah, terbit keinginannya menjadi seorang yang handal di bidang komputasi. Melihat keinginan yang begitu besar dari Sambo, orang tuanya pun mendukung. Mereka membelikan seperangkat komputer yang canggih dengan tentunya didampingi seorang mentor yang mumpuni.
Hingga di suatu pagi, terdengar teriakan yang cukur keras dari kamarnya. Orang tuanya pun kaget. Dan datang menghampiri. Mereka takut terjadi apa-apa pada anak semata wayangnya. Sesampainya di kamar Sambo, mereka menjadi heran. Sambo terlihat tersenyum bahagia. Ibunya pun bertanya, "Ada apa Mbo? Kenapa kamu terlihat ceria? Bunda sudah lama tak melihatmu sebahagia itu."
Dan tak terasa air mata meleleh saat mengatakan hal itu. Sambo pun datang bersama kursi rodanya menghampiri ibunya, dan berkata, "Ini Bun, aku menemukan sesuatu yang mungkin akan berguna bagi kehidupan manusia kelak."
Mendengar perkataan ini, ayahya menjadi kaget. Dan ikutan bertanya, "Mbo, apa yang telah kamu buat? Ayah tak menyangka kamu kembali menjadi anak yang hebat lagi. Selamat!"
Ayahnya berkata demikian, sambil menjabat dan memeluk dirinya. Sambo pun akhirnya menjelaskan bahwa dirinya menciptakan aplikasi yang memungkinkan orang-orang untuk membuat diary secara daring. Dan dinamai "Blog". Blog ini katanya, berasal dari kata "jeblok". Biar terlihat keren, diambil suku kata belakangnya saja. Dan juga huruf "k-nya" diganti huruf "g".
Jeblok ini katanya untuk mengingatkan dirinya, bahwa ada masa-masa terpuruk, termasuk nilai-nilai sekolahnya. Tapi tak boleh putus semangat. Harus tetap maju ke depan. Mendengar penuturan anaknya ini, mereka menjadi semakin bangga. Anaknya memang benar-benar telah berubah.
Demikianlah kisah dari Si Sambo ini, apabila ada kesamaan nama, itu cuma kebetulan belaka. Sebab cerita ini hanyalah rekaan saja. Dan dalam rangka memenuhi "
Tugas Pelatihan Membuat Blog" dari
aleepenaku.com