Tampilkan postingan dengan label perpustakaan. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label perpustakaan. Tampilkan semua postingan

24 Januari, 2023

,

Bikin "Mobile-Library" dari Kardus Bekas

Bikin "Mobile-Library" dari Kardus Bekas
(Hari Kesembilan Belas Masuk Sekolah)
Oleh: Ajun Pujang Anom

Hari kedelapan belas ini, penataan kelas hampir rampung. Tinggal menambahkan beberapa hal, seperti jam dinding, pot bunga, buku bacaan dan gambar para pahlawan. Kebetulan ada sebuah kardus bekas yang teronggok di kantor guru. Daripada teronggok sendirian, lebih baik dimanfaatkan. Dijadikan wadah buku bacaan. Maklum buku bacaannya tak punya tempat tersendiri, sehingga perlu dibuatkan. Karena tak ada pendanaan untuk itu, sesuai dengan peribahasa "Tak ada rotan, akar pun jadi". Makanya kardus itu menjadi sarangnya kini.

Ini hitung-hitung untuk mendaur-ulang kembali barang yang sudah tak terpakai. Digunakan untuk sarana pendukung literasi sekolah.  Meskipun terlihat ringkih, namun keberadaannya dapat menambal kebutuhan. Sebab jika buku bacaannya dihamparkan begitu saja di meja, kemungkinan besar akan bercampur dengan buku-buku lainnya. Sehingga akan terselip, dan bisa dipikir hilang keberadaannya. Apabila dimasukkan ke dalam lemari kayu, kemungkinan kecil akan dibaca. Karena lemari yang ada, begitu rapat. Dan kalau terlalu sering dibuka, nantinya akan rusak engselnya.

Jadi pemakaian kardus itu adalah win-win solution terhadap permasalahan di atas. Di samping itu, punya poin plus dibandingkan dengan rak buku. Kardus itu sifatnya mobile. Sehingga mudah dipindahkan. Dan juga buku-buku yang berada di dalamnya, tetap aman. Nilai tambah lainnya adalah, kardus ini dapat dihias dengan leluasa. Apabila sudah agak rusak, juga dapat cepat digantikan dengan yang lebih layak.

Agar lebih dapat membetot perhatian, kardus ini pun saya pikir harus diberi nama. Karena kemarin beberapa aktivitas pendukung pembelajaran mempunyai nama-nama hewan dalam Bahasa Jawa (yang ditingkahi pula dengan kegiatan yang menyertainya), kardus ini pun perlu juga untuk mengekorinya. Setelah ditimang-timang, nama yang cocok-terap adalah Kadal Baris. Ingat, ini juga singkatan seperti sebelumnya. Dan kepanjangannya adalah Kardusnya Literasi Baca Saat Beristarahat.

Bagaimana dengan Cecek Turu (Cerita-cerita Kekinian untuk Ditiru)? Kalau Cecek Turu itu, dibaca ketika sebelum pelajaran dimulai. Bisa dibilang semacam kegiatan dalam Gerakan Literasi Sekolah. Yang bahan bacaannya sudah disiapkan, dalam bentuk lembaran, bukan buku. Dan isinya menyesuaikan dengan materi pelajaran. Sedangkan yang Kadal Baris, sewaktu istirahat. Apa anak-anak tidak bosan, jika waktu bacanya sampai dua kali? Sepertinya tidak. Mereka terlihat enjoy-enjoy saja. Mungkin karena yang Kadal Baris ini tidak merupakan "keharusan", sehingga mau baca maupun tidak, terserah mereka.

Bojonegoro, 24 Januari 2023