10 Februari, 2022

,

"DDJN", Buku Pertama yang Menghuni


"DDJN" ini adalah draft buku pertama yang mengisi kavling di blog ini. Sebelum lanjut, mungkin ada yang melempar tanya, "Apa itu DDJN?" Jawabnya adalah inisial dari buku yang nantinya akan saya terbitkan. Mengapa harus pakai singkatan? Agar nanti di ISBN tidak muncul judul yang sama, namun terlebih dahulu terbit. Padahal saya yang mengeluarkannya duluan lewat media sosial. Jadi intinya buku itu judulnya masih dirahasiakan.

Kalau memang dirahasiakan, kenapa juga kontennya diumbar-umbar? Saya pastikan takkan mungkin mirip, apabila ada yang mencoba memplagiasi. Selain itu, isinya kan tidak langsung blek. Dicicil satu persatu. Dan bisa juga muncul perubahan yang perlu di-update.

Jika memang begitu, apa isinya sangat penting? Ya tidak penting-penting amat sih. Seputaran bagaimana menjadi pemateri, pembicara, narasumber atau apapun istilahnya. Agar mereka nggak khawatir-khawatir amat saat mempersiapkan presentasi. Dan los dol saja, saat berceloteh di hadapan umum.

Ooo... cuma petunjuk menjadi pembicara? Ya begitulah maksudnya. Dibuat sepraktis mungkin dan efektif sewaktu diterapkan di lapangan. Tidak ada unggahan teori yang lebay. Yang penting bisa langsung ditelan dan cas-cis-cusnya lancar bingit miringit.

Berarti perlu dong buku itu dimiliki bagi para calon pembicara? Perlu sekali dan ini bukan ngecap lho. Sebab di situ nantinya, akan diungkap sebenar-benarnya fakta dibalik kesuksesan berbicara di hadapan publik. Tanpa bertele-tele. Pokoknya sat-set, wat-wet gitu loh maszzzeeeh. 😀

Sumber gambar: laelitm.com

2 komentar:

  1. Selalu interest membaca tulisan pak Ajun dg khas baca "style" bahasanya..mr. Ajun gitu looooh ..kereeeen 👍

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hehehe. Terima kasih. Saya cuma berusaha menulis dengan santuy.

      Hapus