Siang ini hujan turun begitu deras, sehingga terpaksalah Guru Muda mampir ke pondoknya Mbah Guru. Sebab rumah beliaunya yang paling dekat dengan jalan dan mudah dijangkau. Setelah sampai dan dipersilakan duduk, maka terjadilah percakapan seperti ini.
Mbah Guru: "Kadingaren siang-siang begini ke rumahnya simbah."
Guru Muda: "Maaf ini tadi saya pulang dari sekolah. Tiba-tiba hujan deras. Jadi saya mampir sekalian berteduh."
Mbah Guru: "Nggak mau tanya-tanya sesuatu?"
Guru Muda: "La mau tanya apa tho mbah?"
Mbah Guru: "Kan biasanya situ suka tanya-tanya kalau kesini."
Guru Muda: "Oalah iya-iya. Tapi maaf nggak ada bahan pertanyaan."
Mbah Guru: "Masak gitu aja butuh bahan? Mbok sing kreatif."
Guru Muda: "Bentar-bentar. Ya udah gini aja. Saya sebenarnya pengin kalau Sabtu itu libur. Biar sama dengan yang ngajar di SMA."
Mbah Guru: "Gunanya apa?"
Guru Muda: "Kan ada waktu rehat yang lebih panjang. Guru dimanapun sama. Punya beban tugas yang berat. Jadi kurang adillah, jika yang satunya dapat. Yang satunya tidak."
Mbah Guru: "Ya pindah saja ke SMA. Beres"
Guru Muda: "Mbah itu kok enak sekali jawabnya."
Mbah Guru: "Mau jawabannya yang kayak apa?"
Guru Muda: "Paling tidak ngasih solusi yang riil."
Mbah Guru: "Itu kan sudah riil. Mau riil gimana lagi coba?"
Guru Muda: "Iya yang ngedukung gitu lho. Bahwa semua guru kedudukannya sama. Karena sama, ya harus diperlakukan adil. Bukan emban cindhe emban siladan."
Mbah Guru: Wong libur saja dibikin resah. Yang perlu diresahkan itu, kalau mengajarnya itu lho nggak berdampak apa-apa. Tidak inovatif. Hanya cuma modal ceramah dan marah-marah."
Guru Muda: "Kok saya yang malah disemprot tho mbah?"
Mbah Guru: "Pean jelas salah. Namanya guru mengeluhkan begituan. Tak bermutu tau."
Guru Muda: "Wah salah lagi."
Mbah Guru: "Makanya besok-besok kalau kesini bawa bahan."
Guru Muda: "Siap."
Mbah Guru: "Terus masih ada kesalahan lagi. Bukan cuma satu."
Guru Muda: "Waduh, apa itu mbah?"
Mbah Guru: "Tadi kan kamu belum mengajukan pertanyaan, baru pernyataan."
Guru Muda: " Terus satunya apa mbah?"
Mbah Guru: "Mestinya kamu itu tanyanya pada hari Sabtu, bukan Selasa gini. Jadi kurang terasa hubungannya."
Guru Muda: "Hmmm."
Sumber gambar: keepcalms.com
Keren....mantap
BalasHapusUntuk hiburan saja pak.
HapusLeres niku mbah
BalasHapusNgaten njih? π
HapusTulisan pak Ajun model apapun enak n renyah untuk dibaca
BalasHapusTerima kasih bu. π
HapusSemoga senantiasa begitu. Amin.
Guru harus ramah gak boleh marah hehehe
BalasHapusSeharusnyalah begitu.
HapusGayeng...mapan....dan layak dipikirkan
BalasHapusTerima kasih, sudah dijadikan bahan perenungan.
HapusSurvey membuktikan Mas Ajun Kreatif dan Inovatifππ
BalasHapusBisa saja bapak ini.
HapusBagus Pakππ
BalasHapusTerima kasih. π
Hapus