14 Maret, 2022

,

Sudahkah Memuji Siswa di Hari Ini?


Diakui maupun tidak, pujian disukai setiap orang. Di semua lapisan usia dan ras bangsa. Dalam hubungannya dengan dunia pendidikan, pujian sangatlah bermanfaat. Sebab pujian selalu erat kaitannya dengan bentuk apresiasi guru terhadap kinerja siswa. Pada usia anak-anak, pencapaian terhadap suatu hal dan "perayaan" terhadap keberhasilannya adalah segaris lurus. Jika anak-anak mendapatkan pujian, maka akan mendorong dirinya melakukan validasi positif itu berulang-ulang. Dan seperti yang kita ketahui, apapun yang dilakukan akan menjadikannya sebuah kebiasaan. Kebiasaan ini lalu tumbuh menjadi kultur. Kemudian akhirnya menjadi "DNA".

Tentu sebelum guru melakukan sebuah pujian, harus paham situasi dan kondisi. Tdak boleh menggeneralisir dan berlebihan. Untuk itulah hal-hal awal yang patut diketahui sebelum melayangkan pujian, bisa dicermati terlebih dahulu, seperti di bawah ini.

1. Harga Diri
Melakukan sesuatu bagi siswa (khususnya di kelas rendah), bukanlah sesuatu yang mudah. Maka dengan adanya pujian, membangun harga diri atau  self esteem. Dengan harga diri ini, membuat mereka merasa diterima, dicintai, dan dilindungi. 

2. Perilaku Baik
Di samping itu, pujian dapat membantu mereka untuk membedakan antara tindakan yang baik dan yang buruk. Dan hal ini juga merupakan cara terbaik untuk mendisiplinkan anak .

3. Mendekatkan Hubungan 
Sehingga berdampak pada kedekatan antara guru dan siswa. Karena mereka merasa berhasil membuat guru bangga padanya. Selain itu, mereka menganggap pujian sebagai hadiah untuk dirinya. Yang akhirnya hal ini dapat membuat siswa semakin percaya diri, bertanggung jawab, dan tidak ingin berbuat hal-hal yang buruk.

Setelah memperhatikan manfaat-manfaat pujian, marilah kita menuju "cara melakukannya". Sebab kekurang-tepatan dalam menyampaikan pujian bisa menimbulkan efek samping yang tidak mengenakkan. Untuk itulah perhatikan hal-hal berikut ini.

1. Usia
Apapun pujian harus memperhatikan kelayakan atau kepantasan dalam penyampaian. Dan kelayakan ini tentunya dapat dilekatkan pada umur berapa siswa mampu menunjukkan performanya. Sebab bila tak memperhatikan, malah membuat mereka kurang bergairah dalam proses pembelajaran.

2. Momen
Lebih baik memberikan pujian pada hal-hal yang baru dapat dicapainya. Dan bukan pada hal yang sama. Karena itu dapat membuat mereka tidak mau beranjak untuk "berjuang". Atau biasa orang sebut sebagai zona nyaman.

3. Ketulusan
Hindari memuji sambil lalu, cobalah untuk memusatkan perhatian pada mereka. Guru harus memilih kata yang tepat, disertai dengan ekspresi dan gerakan tubuh yang pas. Sebab jika tidak, mereka akan menganggap hal itu basa-basi belaka. Apalagi usia-usia di antara Kelas 1 sampai 3, mereka mempunyai kepekaan tinggi mengenali sebuah ketulusan. 

4. Spesifik
Ungkapkan secara lugas, dan tidak terlalu umum. Contohnya, "Luar biasa, kamu dapat menyelesaikan perhitungan ini dengan cepat". Bukan seperti ini, "Luar biasa, kamu memang jago Matematika". 

5. Proses
Pujian tidak selalu berbicara tentang hasil yang dicapai yang telah dicapai siswa. Akan tetapi, pada proses dan usaha mereka untuk mendapatkannya. Dengan demikian, mereka merasa usaha yang telah dilakukan, juga dihargai tanpa bergantung pada hasil yang mungkin didapat. Jadi berhasil maupun gagal, tidak masalah.

Dari uraian di atas, sudah dapat digambarkan bukan? Tentang arti pentingnya pujian pada anak usia sekolah. Makanya kita sebagai guru tak boleh segan-segan dalam memuji siswa. Meskipun juga harus dikontrol porsinya. Sehingga tidak nampak berlebihan. Dan membuat mereka bersemangat dalam kegiatan belajar mengajar. Sebab bagaimanapun juga, tak ada guru yang mau siswanya ogah-ogahan dalam pembelajaran. Dan dengan memelintir pesan yang selalu diungkap oleh Pak Ilham, bahwa memuji itu mudah dan menyenangkan bukan? Iyaaaaah. 

3 komentar:

  1. Halo Pak Anjun mantap banget pujian mmg dibutuhkan buat motivasi siswa. Salam literasi

    BalasHapus
    Balasan
    1. Betul Bu Nita.

      Hari ini di hampir semua pembicaraan guru, selalu yang disorot ketidakmampuan siswa. Akhirnya tak ada guru yang terlihat memuji siswanya.

      Hapus
  2. Satu kata buat bapak Ajun "Amazing". Salam sehat dan sukses selalu.

    BalasHapus