Ada banyak jenis pertanyaan yang kadar kenylekitannya begitu tinggi, hingga membuat hati kita sebagai guru njarem-njarem. Dan judul di atas adalah salah satunya. Pertanyaan itu jelas menyiratkan tentang betapa tidak pentingnya sekolah. Bisa jadi pertanyaan itu terlahir dari sebuah anggapan, bahwa sekolah adalah hanya tempat mencari ilmu. Sedangkan sekarang ilmu bisa dicari dimanapun. Tanpa sekolah pun bisa.
Mereka yang beranggapan bahwa sekolah hanya tempat mencari ilmu belaka, sesungguhnya berpikir secara picik. Sebab dalam four pillars of learning (empat pilar belajar) yang dirilis oleh Unesco, sekolah harus menjadi lahan yang cocok untuk hal-hal berikut ini.
(1) Learning to know (belajar untuk mengetahui)
Belajar untuk mengetahui, maknanya adalah sekolah menjadi sarana untuk mencari ilmu pengetahuan. Dan siswa dapat mempergunakannya untuk memahami berbagai hal riil maupun abstrak yang ada di kehidupan.
(2) Learning to do (belajar untuk melakukan sesuatu)
Belajar untuk melakukan sesuatu, artinya adalah pengetahuan yang didapat itu bisa diterapkan dalam keseharian. Dan mendorong adanya penemuan, apabila timbul suatu permasalahan.
(3) Learning to be (belajar untuk menjadi)
Belajar untuk menjadi, maksudnya yaitu sekolah mampu mendorong munculnya potensi siswa ke permukaan. Dan memantik mereka untuk mau dan mampu memilih sesuai dengan apa yang diinginkannya.
(4) Learning to live together (belajar untuk hidup bersama)
Belajar untuk hidup bersama, berarti agar sekolah dapat membuat iklim yang bersahabat, saling menghormati dan menghargai segala perbedaan yang ada. Sehingga para siswa tumbuh menjadi pribadi-pribadi yang berbudi luhur dan menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan.
Dari paparan keempat pilar tadi, jelas bahwa sekolah sangat penting bagi kita, sangat penting bagi generasi penerus bangsa. Jadi pandangan bahwa sekolah hanya tempat mencari ilmu saja, adalah pandangan yang sempit. Pandangan itu kalau didalami, hanya berpatokan pada pilar pertama saja, yaitu learning to know.
Apalagi kalau ada pandangan yang menyebutkan bahwa sekolah hanyalah tempat untuk mempersemaikan orang-orang yang penurut. Ini adalah pandangan yang salah besar. Sekolah diciptakan kehadirannya untuk membekali anak-anak manusia, agar dapat meresapi denyut nadi kehidupan kekinian, dan tak menjadi gagap ketika kelak menjadi manusia dewasa seutuhnya.
Sumber gambar: shutterstock.com
0 komentar:
Posting Komentar