Ada sebuah mitos yang berkembang cukup lama di masyarakat, yaitu apabila ingin bisa berhutang dengan "elegan", maka jadilah pegawai negeri sipil. Dan hal ini dicoba dikonfrontir oleh Guru Muda (Gurmud) ke Mbah Guru (Mbahgur).
Gurmud: "Mbah denger-denger nih, ada mitos yang bilang, guru-guru kita pasca terima SK langsung SK-nya itu "disekolahkan?"
Mbahgur: "Wkwkwk."
Gurmud: "Kenapa ketawa mbah?"
Mbahgur: "Kok kayak kamu nggak aja."
Gurmud: "Ya nggak dong mbah. Ngapain?"
Mbahgur: "La situ mungkin belum butuh."
Gurmud: "Iya sih, mungkin belum butuh. Tapi saya jadi sedih mbah. Masak temen-temen baru diangkat PNS, kok langsung pinjam ke bank? Seakan-akan guru itu pendapatannya begitu kecil. Padahal kalau dilihat-lihat nggak kecil amat. Di tempat kita, paling nggak dua kali lipat dari upah minimum regional. Di banyak tempat, meskipun ada yang di bawah UMR, tapi langsung ditambal dengan tunjangan daerah. Atau kalau nggak gitu, kan dapat juga dana sergu."
Mbahgur: "Ngapain juga ngurusi hidup orang."
Gurmud: "Ini bukan bermaksud ngurusi hidup orang mbah, tapi ini bisa menjadi preseden buruk. Sebab saya beberapa kali ngisi kegiatan yang pesertanya siswa, ketika ditanya soal apa cita-citanya. Jarang sekali yang berminat jadi guru. Alasannya sederhana, gaji guru kecil. Kenapa mereka bisa berbicara seperti ini? Karena mereka melihat hobinya guru-guru mereka suka utang kesana-kemari."
Mbahgur: "Berarti ini muridnya pinter-pinter."
Gurmud: "Kok simbah malah ngedukung sih? Apa nggak khawatir, jika nanti tidak ada yang mau jadi guru, generasi besok akan diajar oleh robot?"
Mbahgur: "Apa jeleknya diajar robot?"
Gurmud: "Robot ini kan nggak bisa mengajarkan etika."
Mbahgur: "Apa guru-guru sekarang benar-benar tahu etika?"
Gurmud: "No comment mbah. Kok malah ngebahas robot."
Mbahgur: "Hehehe."
Sumber gambar: maucash.id
0 komentar:
Posting Komentar