Kontrol Diri dengan Terapi Menggambar
(Hari Kedelapan Belas Masuk Sekolah)
Oleh: Ajun Pujang Anom
Di hari kedelapan belas ini, saya baru menyadari bahwa Tema 6 ini "ditingkahi" banyak ulasan tentang poster. Mestinya kesadaran ini tak boleh datang terlambat, sebab sudah sampai Subtema 3 pada Pembelajaran 6. Tapi ya, saya maklumi sendiri. Dengan alasan, jadi guru kelas enamnya juga makbenduduk, mendadak begitu saja. Belum ada persiapan sebelumnya.
Adanya materi tadi, menimbulkan pemikiran kepada diri saya. Apakah memang ini dibikin karena ada kaitannya dengan apa yang dialami para siswa? Seperti yang kita ketahui bersama, bahwa anak-anak di kelas enam, biasanya sudah memasuki masa pubertas. Dan seringkali di masa pubertas itu, kontrol diri belum bisa dilakukan sepenuhnya alias masih labil.
Lantas apa hubungannya masa pubertas dengan poster? Tentu ada, dan tak cuma digatuk-gatukkan alias cocoklogi. Coba dipikir! Mana mungkin pembuat kurikulum tidak memikirkan hal yang saling terkait? Pasti mereka sudah dengan amat sangat telitinya. Melakukan penjlimetan dengan tingkatan luar biasa.
Agar sidang pembaca, tidak terjebak kebingungan lebih dalam. Mari kita bahas apa itu kontrol diri? Menurut Tangney, Baumeister dan Boone, kontrol diri (self-control) merupakan kemampuan seseorang untuk melampaui atau merubah respon dalam diri juga untuk menghalangi perilaku yang tidak diinginkan, yang muncul sebagai bentuk respon dari sebuah situasi.
Rubin berpendapat, art therapy atau terapi seni merupakan cara untuk memahami dan membantu orang lain dengan proses terapi melalui seni. Sedangkan dari Malchiodi, proses pelaksanaan art therapy juga dapat menjadi sarana anak melepaskan emosi dan mengatasinya.
Dan salah satu terapi seni itu adalah menggambar. Seperti yang kita pahami, poster adalah bagian dari seni menggambar. Dengan adanya banyak bahasan tentang poster (yang disertai praktik pembuatannya), dapat membuat anak secara sadar maupun tak sadar belajar untuk mengendalikan diri. Apalagi saat membuat posternya, mereka terlihat lebih tenang. Berusaha menyelesaikan dengan baik. Meskipun jika dihitung, waktu yang dihabiskan--menurut perkiraan saya-setengah kali lebih banyak dibandingkan dengan kelas yang lebih bawah.
Bojonegoro, 21 Januari 2023
0 komentar:
Posting Komentar